Beranda | Artikel
Kemerdekaan Palsu
Rabu, 4 April 2018

Bismillah.

Lepas dari belenggu penjajahan merupakan nikmat besar yang harus disyukuri. Maka tidak heran jika banyak orang menganggap bahwa kemerdekaan datang sebagai rahmat ilahi. Sebenarnya penjajahan tidak hanya menimpa pada bangsa atau negeri. Bahkan apabila kita cermati penjajahan itu meluas dan menyasar kepada segenap penduduk bumi.

Penjajahan yang telah dicanangkan oleh Iblis semenjak dilaknat oleh Allah. Ketika Allah memerintahkannya untuk sujud kepada Adam tetapi Iblis enggan dan menyombongkan diri sehingga dia pun tergabung dalam gerombolan kaum kafirin. Bahkan Iblis itulah yang menjadi gembong thaghut yang selalu mengirim pasukannya setiap hari untuk menebar fitnah dan kekacauan di atas muka bumi. Iblis telah bertekad bulat dan bersumpah di hadapan Allah untuk menyesatkan manusia supaya bersama-sama bergabung dengannya sebagai penghuni neraka.

Iblis dan bala tentaranya membuat langkah-langkah guna menjebak anak Adam menuju kehancuran. Mereka berupaya membuat tampak indah hal-hal yang jelek dan nista. Mereka berusaha menampilkan kesesatan dengan kemasan yang menggiurkan dan menipu manusia. Oleh sebab itu Allah telah memperingatkan manusia agar tidak mengikuti langkah-langkah setan dan supaya tidak terpedaya oleh kehidupan dunia yang fana beserta tipu daya setan sang penipu.

Target mereka adalah menjerumuskan manusia ke jurang syirik dan penghambaan kepada selain Allah. Mereka ingin menjebloskan manusia ke dalam perbudakan hawa nafsu dan setan. Agar manusia hanyut dalam trend kekafiran dan pembangkangan kepada Rabb alam semesta. Untuk memuluskan tujuannya setan pun menawarkan diri sebagai sosok penasihat terpercaya bagi umat manusia, padahal dia lah sang penipu dan penyesat. Setan tidak suka apabila manusia menyadari hakikat dan tujuan hidupnya di alam dunia. Setan berupaya keras agar manusia tidak merenungkan dan mewujudkan maksud firman Allah (yang artinya), “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (adz-Dzariyat : 56)

Setan sangat anti dengan dakwah tauhid dan ajakan kepada keikhlasan. Sebab tegaknya dakwah tauhid akan memberangus dan menggagalkan program mereka untuk memperbudak umat manusia. Oleh sebab itu setan tidak henti-hentinya menebar fitnah kepada para da’i tauhid di sepanjang zaman dengan tuduhan tukang sihir atau orang gila! Meskipun demikian para utusan Allah tidak mau tunduk kepada ancaman dan tipu daya mereka. Mereka sepakat untuk menyerukan ajakan kepada manusia (yang artinya), “Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (an-Nahl : 36)

Dakwah tauhid mengajak manusia untuk menghamba kepada Allah yang telah menciptakan manusia dan setiap makhluk di alam semesta. Allah berfirman (yang artinya), “Wahai manusia, sembahlah Rabb kalian; Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa.” (al-Baqarah : 21). Oleh sebab itu ibadah kepada Allah tidak boleh dicampuri dengan ibadah kepada selain-Nya. Ibadah harus murni untuk Allah, tidak boleh ditujukan sedikit pun kepada selain-Nya siapa pun atau apa pun ia. Allah berfirman (yang artinya), “Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan dengan-Nya sesuatu apapun.” (an-Nisaa’ : 36)

Allah tidak ridha apabila dipersekutukan dengan-Nya sesuatu apapun, apakah itu malaikat atau nabi. Dengan tunduk beribadah kepada Allah semata dan meninggalkan sesembahan selain-Nya manusia akan terbebas dari penghambaan kepada hawa nafsu dan setan. Dengan tauhid itulah manusia akan dibebaskan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga. Sehingga pada hakikatnya dakwah tauhid merupakan kunci kebahagiaan hidup umat manusia. Bersihnya tauhid dari kotoran syirik akan mendatangkan keamanan dan petunjuk Allah. Allah berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri imannya dengan kezaliman (syirik) mereka itulah orang-orang yang diberikan keamanan dan mereka itulah yang diberi petunjuk.” (al-An’aam : 82)  

Waspadalah saudaraku, karena bisa jadi setan sedang menjajah hati dan pikiran anda…


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/kemerdekaan-palsu/